Perusahaan Go Digital menjadi perbincangan yang hangat di beberapa tahun belakangan ini, Perusahan Go Digital atau digitalisasi sudah saatnya diseriusi agar menilai kesiapan perusahaan go digital dan bukan sekadar program hangat-hangat saja alias sekadar tempelan biar perusahaan dianggap tidak ketinggalan zaman. namun, agar tak salah arah, perusahaan perlu menilai lebih dulu tingkat kesiapannya untuk melakukan digitalisasi.
Perlu anda pahami, kini jargon “digitalisasi” bukan lagi sekedar gimmick belaka, melainkan dibutuhkan agar perusahaan tidak dianggap ketinggalan zaman. tingkat kesiapan tersebut akan berpengaruh pada strategi digitalisasi yang akan dilakukan. Penilaian ini dilandaskan pada supplay dan demand.
Seberapa siapkah perusahaan dengan kehadiran sistem digital? berikut informasi selengkapnya.
4 Kuadrat Untuk Menilai Kesiapan Perusahaan Go Digital
mengutip dari buku Marketing 5.0: Techlonogi for humanity yang ditulis oleh Wiley, dijelaskan ada empat kuadrat yang dibutuhkan untuk menilai apakah sistem digital yang anda gunakan sudah siap untuk membantu kebutuhan konsumen.
keempat kuadrat tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut;
1. Kuadrat Awal (Origin)
Kuadrat ini mencakup industri-industri yang paling terpukul keras selama selama pandemi silam. ini terjadi karena perusahaan-perusahaan tidak siap menghadapi krisis lantaran proses bisnis mereka masih mengandalkan interaksi di industri tersebut. cara konvensional merupakan langkah yang dianggap jitu dan perusahaan yang masuk dalam kuadra ini begitu bergantung pada penjualan fisik. padahal untuk dapat go digital, adopsi teknologi dan sistem digital sangatlah dibutuhkan. contohnya seperti perusahaan dibidang perhotelan atau pariwisata yang bergantung pada interaksi fisik.
2. Kuadrat Lebih Maju (Onward)
Perusahaan yang termasuk dalam kuadrat lebih maju atau onward umumnya termasuk jenis perusahaan yang sulit mengonversi konsumen atau klien dengan sistem digital. sulitnya memanfaatkan teknologi bukan berati perusahaan yang masuk dalm kuadrat ini tidak mengenal yang nama teknologi, hanya saja, mengajak pasar untuk beralih mengunakan teknologi sulit dilakukan. contoh perusahaan yang termasuk kuadrat ini adalah perusahaan retail yang buka di pusat perbelanjaan. mereka biasanya sudah mengenal sistemdigital bahkan kearsipan elektronik, tetapi masih sulit beralih sepenuhnya menjadi digital.
3. Kuadrat Organik (Organic)
Perusahaan yang termasuk dalam Kuadrat Organik ini adalah perusahaan yang mengandalkan produk dan jasa dengan titik sentuh fisik paling tinggi. biasanya perusahaan ini merupakan perusahaan padat karya yang memilki pabrik dan harus terus beroperasi agar overhead perusahaan tidak membengkak. Contoh seperti pabrik obat-obatan atau jga sparepart kendaraan.
4. Kuadrat Omni
Kuadrat yang terakhir yaitu kuadrat Omni, yang artinya perusahaan yang sedang mencoba mengkonversi konsumen atau klien menggunakan sistem digital dan berupaya untuk memulai transformasi agar perusahaan dapat berjalan di tengah disrupsi.
Demikianlah empat kuadrat yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa siap perusahaan melakukan transformasi digital.